Senin, 21 Maret 2022

Semiotika Dalam Kehidupan Sehari-Hari

 

Semiotika Dalam Kehidupan Sehari-Hari

 

Pengertian Semiotika

            Van Zoest mendefinisikan semiotik adalah ilmu tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya.   Sedangkan dalam buku Analisis Teks Media (2015) oleh Sobur, dijelaskan bahwa semiotika berasal dari kata Yunani ‘semeion’ yang berarti ‘tanda’. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), semiotika adalah ilmu (teori) tentang lambang dan tanda (dalam bahasa, lalu lintas, kode morse, dsb).


Fungsi atau Kegunaan Semiotik

            Sebagai ilmu, semiotika berfungsi untuk mengungkapkan secara ilmiah keseluruhan tanda dalam kehidupan manusia, baik tanda verbal maupun nonverbal. Sebagai pengetahuan praktis, pemahaman terhadap keberadaan tanda-tanda, khususnya yang dialami dalam kehidupan sehari-hari berfungsi untuk meningkatkan kualitas kehidupan melalui efektivitas dan efesiensi. Jadi, pemanfaatan sistem tanda secara benar mempermudah aktivitas kehidupan.

 

Semiotika Dalam Kehidupan Sehari-Hari

 

Ayah yang Marah Melihat Anaknya Tidur Larut Malam

            Saya seorang mahasiswi jurusan Desain Komunikasi Visual. Keseharian saya berkuliah, mengikuti kelas online, dan begadang mengerjakan tugas merupakan kebiasaan saya. Suatu hari saya sedang mengerjakan tugas mata kuliah Gambar Etnik, yaitu membuat sketsa motif ragam hias dari Indonesia Bagian Timur. Waktu itu saya menunda pekerjaan hingga deadline tugas saya menumpuk di hari esok. Maka dari itu saya memutuskan untuk begadang.

            Rasa kantuk dan jenuh datang menghampiri saya. Sehingga saya menyalakan musik dari handphone saya. Namun itu sebuah kesalahan besar, karena saya membuat ayah saya terbangun. Beliau membuka pintu kamar saya dengan membantingnya kemudian lantang berteriak, “Malam-malam bukannya tidur malah main HP sampai larut malam! Tidur kamu sudah jam 2 masih saja berisik! Mengganggu tidur saja!”.

            Saya terkejut dan langsung melihat ke sumber suara. Raut wajah ayah saya yang sedang marah karena tidurnya terusik. Nada suaranya yang tinggi membentak saya, raut mukanya yang terlihat merah, dahi dan alisnya berkerut, serta matanya melihat tajam ke arahku. Beliau marah besar dan itu membuatku takut. Sehingga aku mematikan musik dari handphone ku dan segera membereskan tugasku. Kemudian ayah menutup pintu kamarku dan pergi ke arah dapur.

 

Semiotika Dalam Cerita (Signifier dan Signified)

                Tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk penanda (signifier) dengan sebuah ide atau petanda (signified). Penanda (signifier) adalah “bunyi-bunyi yang bermakna‟ atau “coretan yang bermakna‟, jadi penanda adalah aspek material dari bahasa (yang dikatakan atau didengar dan apa yang ditulis atau dibaca). Petanda adalah gambaran mental, pikiran, atau konsep. Jadi petanda adalah aspek mental dari bahasa (Bartens, 2001 : 180). Suara yang muncul dari sebuah kata yang diucapkan merupakan penanda (signifier), sedang konsepnya adalah petanda (signified).

                Contoh penanda (signifier) adalah ketika ayah saya marah, beliau meninggikan nada suara dan membentak-bentak. Suaranya lantang dan keras.

                Contoh petanda (signified) adalah ketika ayah saya marah, beliau membanting pintu untuk meluapkan emosinya. Ekspresi wajahnya yang terlihat marah, seperti mengerutkan alis, menatap tajam, dan raut wajahnya merah.

 

Sumber :

https://journal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/628

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Desain Digital Pada Chanel Youtube MiawAug Yang Dikaji Dengan Teori Semiotika

1.       Apa Itu Desain Digital? Secara sederhana, Desain digital adalah jenis komunikasi visual yang menyajikan informasi atau produk ata...