Semiotika
Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Pengertian Semiotika
Van Zoest mendefinisikan semiotik adalah ilmu tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya. Sedangkan dalam buku Analisis Teks Media (2015) oleh Sobur, dijelaskan bahwa semiotika berasal dari kata Yunani ‘semeion’ yang berarti ‘tanda’. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), semiotika adalah ilmu (teori) tentang lambang dan tanda (dalam bahasa, lalu lintas, kode morse, dsb).
Fungsi atau Kegunaan Semiotik
Sebagai
ilmu, semiotika berfungsi untuk mengungkapkan secara ilmiah keseluruhan tanda
dalam kehidupan manusia, baik tanda verbal maupun nonverbal. Sebagai
pengetahuan praktis, pemahaman terhadap keberadaan tanda-tanda, khususnya yang
dialami dalam kehidupan sehari-hari berfungsi untuk meningkatkan kualitas
kehidupan melalui efektivitas dan efesiensi. Jadi, pemanfaatan sistem tanda
secara benar mempermudah aktivitas kehidupan.
Semiotika Dalam Kehidupan
Sehari-Hari
Ayah yang
Marah Melihat Anaknya Tidur Larut Malam
Saya seorang mahasiswi jurusan
Desain Komunikasi Visual. Keseharian saya berkuliah, mengikuti kelas online,
dan begadang mengerjakan tugas merupakan kebiasaan saya. Suatu hari saya sedang
mengerjakan tugas mata kuliah Gambar Etnik, yaitu membuat sketsa motif ragam
hias dari Indonesia Bagian Timur. Waktu itu saya menunda pekerjaan hingga
deadline tugas saya menumpuk di hari esok. Maka dari itu saya memutuskan untuk
begadang.
Rasa kantuk dan jenuh datang
menghampiri saya. Sehingga saya menyalakan musik dari handphone saya. Namun itu
sebuah kesalahan besar, karena saya membuat ayah saya terbangun. Beliau membuka
pintu kamar saya dengan membantingnya kemudian lantang berteriak, “Malam-malam bukannya
tidur malah main HP sampai larut malam! Tidur kamu sudah jam 2 masih saja
berisik! Mengganggu tidur saja!”.
Saya terkejut dan langsung melihat
ke sumber suara. Raut wajah ayah saya yang sedang marah karena tidurnya
terusik. Nada suaranya yang tinggi membentak saya, raut mukanya yang terlihat
merah, dahi dan alisnya berkerut, serta matanya melihat tajam ke arahku. Beliau
marah besar dan itu membuatku takut. Sehingga aku mematikan musik dari
handphone ku dan segera membereskan tugasku. Kemudian ayah menutup pintu
kamarku dan pergi ke arah dapur.
Semiotika
Dalam Cerita (Signifier dan Signified)
Tanda
adalah kesatuan dari suatu bentuk penanda (signifier) dengan sebuah ide atau
petanda (signified). Penanda (signifier) adalah “bunyi-bunyi yang bermakna‟
atau “coretan yang bermakna‟, jadi penanda adalah aspek material dari bahasa (yang
dikatakan atau didengar dan apa yang ditulis atau dibaca). Petanda adalah
gambaran mental, pikiran, atau konsep. Jadi petanda adalah aspek mental dari
bahasa (Bartens, 2001 : 180). Suara yang muncul dari sebuah kata yang diucapkan
merupakan penanda (signifier), sedang konsepnya adalah petanda (signified).
Contoh
penanda (signifier) adalah ketika ayah saya marah, beliau meninggikan nada
suara dan membentak-bentak. Suaranya lantang dan keras.
Contoh
petanda (signified) adalah ketika ayah saya marah, beliau membanting pintu
untuk meluapkan emosinya. Ekspresi wajahnya yang terlihat marah, seperti
mengerutkan alis, menatap tajam, dan raut wajahnya merah.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar